Hari Pertama Di Yogyakarta Wisata Ke Taman Sari Jogja - Ok Gan kita balik lagi ke petualangan liburan ane dan keluarga di kota gudeg yogyakarta. Menyambung cerita pada posting sebelumnya saat ane sempet terkunci di dalam tangga darurat hotel bersama adik ane dan akhirnya berhasil keluar.
Buat yang mau baca cerita sebelumnya bisa langsung meluncur ke artikel Yogyakarta Aku Datang Naik Kereta Api Tuut Tuut Tuut Siapa Hendak Turut. Langsung aja ane sambung ceritanya saat ane dan adik udah berhasil keluar dan menikmati segelas kopi panas di pagi hari, tak lama kemudian Nyokap dan yang lainnya turun dan ngajakin kita jalan-jalan ke Taman Sari.
Ya daripada bosen nunggu kamar hotel yang baru tersedia jam 2 siang nanti akhirnya kita semua berangkat ke tempat wisata taman sari kecuail bokap ane yang masih mau istirahat di kamar hotel.
Kita berangkat dari hotel menggunakan becak menuju taman sari.
Sesampainya ternyata lokasi wisata ini masih belum dibuka karena masih pagi, jadi sambil nunggu dibuka gerbangnya kita minum teh. Nah buat yang belum tahu sejarah Taman Sari Keraton Yogyakarta ini berikut adalah hasil ngubek-ngubek ane di wikipedia.
Tamansari Ngayogyakarta) adalah situs bekas taman atau kebun istana Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, yang dapat dibandingkan dengan Kebun Raya Bogor sebagai kebun Istana Bogor. Kebun ini dibangun pada zaman Sultan Hamengku Buwono I (HB I) pada tahun 1758-1765/9. Awalnya, taman yang mendapat sebutan "The Fragrant Garden" ini memiliki luas lebih dari 10 hektare dengan sekitar 57 bangunan baik berupa gedung, kolam pemandian, jembatan gantung, kanal air, maupun danau buatan beserta pulau buatan dan lorong bawah air. Kebun yang digunakan secara efektif antara 1765-1812 ini pada mulanya membentang dari barat daya kompleks Kedhaton sampai tenggara kompleks Magangan. Namun saat ini, sisa-sisa bagian Taman Sari yang dapat dilihat hanyalah yang berada di barat daya kompleks Kedhaton saja.
Konon, Taman Sari dibangun di bekas keraton lama, Pesanggrahan Garjitawati, yang didirikan oleh Susuhunan Paku Buwono II sebagai tempat istirahat kereta kuda yang akan pergi ke Imogiri. Sebagai pimpinan proyek pembangunan Taman Sari ditunjuklah Tumenggung Mangundipuro. Seluruh biaya pembangunan ditanggung oleh Bupati Madiun, Tumenggung Prawirosentiko, besrta seluruh rakyatnya. Oleh karena itu daerah Madiun dibebaskan dari pungutan pajak. Di tengah pembangunan pimpinan proyek diambil alih oleh Pangeran Notokusumo, setelah Mangundipuro mengundurkan diri. Walaupun secara resmi sebagai kebun kerajaan, namun beberapa bangunan yang ada mengindikasikan Taman Sari berfungsi sebagai benteng pertahanan terakhir jika istana diserang oleh musuh. Konon salah seorang arsitek kebun kerajaan ini adalah seorang Portugis yang lebih dikenal dengan Demang Tegis.
Kompleks Taman Sari setidaknya dapat dibagi menjadi 4 bagian. Bagian pertama adalah danau buatan yang terletak di sebelah barat. Bagian selanjutnya adalah bangunan yang berada di sebelah selatan danau buatan antara lain Pemandian Umbul Binangun. Bagian ketiga adalah Pasarean Ledok Sari dan Kolam Garjitawati yang terletak di selatan bagian kedua. Bagian terakhir adalah bagian sebelah timur bagian pertama dan kedua dan meluas ke arah timur sampai tenggara kompleks Magangan.
Dan berikut ini adalah penampakan Taman Sari Keraton Yogyakarta :
Aura mistis ditempat wisata ini terasa sangat kental apalagi ditambah dengan banyaknya lorong-lorong yang terdapat pada bangunan sangat gelap dan mencekam. Kita pun mulai menelusuri salah satu situs peninggalan sejarah kerajaan yogyakarta ini.
Sampai akhirnya kita sampai di bagian sebelah barat Pulo Kenongo yang terdapat bangunan berbentuk lingkaran seperti cincin yang disebut "Sumur Gumuling". Bangunan berlantai 2 ini hanya dapat dimasuki melalui terowongan bawah air saja. Sumur Gumuling pada masanya juga difungsikankan sebagai Masjid. Di kedua lantainya ditemukan ceruk di dinding yang konon digunakan sebagai mihrab, tempat imam memimpin salat. Di bagian tengah bangunan yang terbuka, terdapat empat buah jenjang naik dan bertemu di bagian tengah. Dari pertemuan keempat jenjang tersebut terdapat satu jenjang lagi yang menuju lantai dua. Di bawah pertemuan empat jenjang tersebut terdapat kolam kecil yang konon digunakan untuk berwudu.
Disini kita sempat mengambil foto dan berikut adalah penampakan foto di sumur gemuling
Dari sumur gemuling kita langsung menjelajahi satu persatu wisata tamansari keraton yogyakarta ini. Sebagian dari situs peninggalan ini sekarang sudah dikelilingi leh pemukian penduduk. Dan berikut adalah beberapa foto yang sempat kita ambil.
Baca Juga : Pengalaman Wisata Ke Pulau Pari Bersama Keluarga
Nah lagi asyik muter-muter di taman sari keraton tiba-tiba bokap nelpon nyokap dan bilang mau nyusul dan kita janjian di pintu keluar tempat wisata yogyakarta ini. Pas dipintu keluar kita langsung nyari bokap dan gak jauh dari tempat bokap nongkrong ada penjual es dawet yo weesss kita minum dulu biar seger.
Gak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 11 siang tapi masih lama untuk menunggu jam 2 agar bisa rebahan di kamar hotel. Akhirnya adik ane yang cewek mau jalan-jalan ke tempat wisata dengan konsep studio foto yang cukup unik di kota gudeg jogja ini dan akan ane bahas pada artkel selanjutnya yang berjudul Hari Pertama Di Yogyakarta Wisata Ke D'Walik De Mata dan De Arca. So jangan bosan pantengin liburan keluarga ane di kota Gudeg Jogja ya..
Hari Pertama Di Yogyakarta Wisata Ke Taman Sari Jogja
4/
5
Oleh
Yanuar LJ